Gempa Bogor Disertai Gemuruh & Dentuman, BMKG Beri Penjelasan

Warga di sejumlah wilayah Bogor dikejutkan oleh gempa bumi yang disertai suara gemuruh dan dentuman keras pada Jumat pagi (11/4/2025). Fenomena ini sempat menimbulkan kepanikan, terutama karena suara yang terdengar berbeda dari gempa pada umumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun segera memberikan penjelasan resmi.

Bogor Guncangan Disertai Suara Menggelegar

Gempa terjadi sekitar pukul 09.27 WIB. Warga di wilayah Cisarua, Megamendung, hingga Kota Bogor melaporkan getaran singkat yang disertai suara dentuman seperti ledakan. Banyak yang mengira suara tersebut berasal dari kecelakaan atau aktivitas militer.

“Saya kira ada ledakan. Tapi ternyata rumah juga ikut bergetar sebentar,” ujar Dedi, warga Cisarua.

Sejumlah video warga yang merekam suara gemuruh beredar di media sosial. Banyak warganet menyamakan suara tersebut dengan guntur atau suara tabrakan benda berat.

BMKG: Gempa Dangkal, Bukan Ledakan

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Bogor memiliki magnitudo 3,7 dan berpusat di darat pada kedalaman dangkal, sekitar 5 kilometer.

“Karena pusat gempa sangat dangkal, wajar jika warga mendengar suara dentuman. Ini fenomena biasa dalam gempa kerak dangkal,” ujar Daryono melalui siaran pers.

Menurut BMKG, gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake memang sering disertai suara. Hal itu disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan di dekat permukaan tanah yang memicu gelombang akustik.

Tidak Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Api

BMKG juga menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik, seperti Gunung Salak atau Gunung Gede Pangrango, yang berada di sekitar wilayah Bogor. Tidak ditemukan peningkatan aktivitas kegunungapian di wilayah tersebut.

“Ini murni aktivitas tektonik lokal. Masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan,” tambah Daryono.

Ahli geologi dari Universitas Indonesia, Dr. Anjar Permadi, menambahkan bahwa wilayah Bogor memang berada di zona sesar aktif, sehingga gempa dengan intensitas kecil hingga sedang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Tidak Ada Kerusakan Serius

Meski sempat mengejutkan, gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan serius. Beberapa warga hanya melaporkan benda-benda ringan yang jatuh dan getaran pada dinding rumah. Aktivitas masyarakat pun segera kembali normal setelah situasi dinyatakan aman.

Pemerintah daerah bersama BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan pemantauan dan memastikan situasi aman terkendali.

“Kami langsung cek ke beberapa lokasi. Sampai saat ini, tidak ada laporan kerusakan,” ujar Kepala BPBD Bogor, Asep Suryadi.

Imbauan BMKG untuk Tetap Tenang

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan, meski kemungkinan tersebut sangat kecil. Warga juga diingatkan agar tidak mudah terpancing isu atau hoaks yang beredar di media sosial.

“Pastikan informasi berasal dari sumber resmi. Jangan sebar berita yang belum diverifikasi,” tutup Daryono.

Sebagai langkah antisipatif, BMKG juga menyarankan agar masyarakat mengetahui prosedur evakuasi mandiri dan menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan penting. Edukasi tentang kesiapsiagaan bencana dinilai penting untuk mengurangi dampak bila terjadi gempa yang lebih besar.