Wartawan Media Online Tewas di Hotel Jakbar, Diduga Korban Pembunuhan

Seorang wartawan media online ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di kawasan Jakarta Barat pada Sabtu malam (5/4/2025). Korban yang diketahui bernama Ardi Pratama (35) itu diduga menjadi korban pembunuhan setelah ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Wartawan Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan

Jenazah Ardi ditemukan oleh petugas kebersihan hotel sekitar pukul 22.30 WIB. Menurut keterangan awal, tubuh korban ditemukan dalam posisi telentang di atas tempat tidur dengan luka memar di wajah dan dada. Beberapa barang pribadi milik korban, termasuk dompet dan ponsel, dilaporkan hilang.

“Korban check-in sekitar pukul 16.00 WIB dan dijadwalkan check-out esok harinya. Tapi karena tidak merespons panggilan staf, kami buka kamar dengan kunci cadangan,” ujar manajer hotel yang enggan disebutkan namanya.

Dugaan Pembunuhan dan Penyelidikan Polisi

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M. Arya Perdana menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan intensif atas kasus tersebut. Dugaan kuat sementara adalah bahwa korban dibunuh.

“Kami temukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematiannya,” jelas Arya dalam konferensi pers, Minggu pagi (6/4/2025).

Polisi juga sedang mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar area hotel dan memeriksa daftar tamu serta kemungkinan adanya tamu yang keluar secara mencurigakan.

Rekan Korban Ungkap Aktivitas Terakhir

Beberapa rekan kerja Ardi menyebutkan bahwa ia sempat mengabarkan akan bertemu narasumber penting pada hari kejadian. Namun, mereka tidak mengetahui siapa yang dimaksud dan di mana pertemuan itu dilakukan.

“Sebelumnya dia sempat bilang mau wawancara sumber soal kasus korupsi yang sedang dia garap. Tapi kami belum tahu detailnya,” ujar Dwi, salah satu rekan kerja korban.

Kecaman dan Desakan Transparansi

Kematian Ardi menuai kecaman dari komunitas jurnalis dan organisasi pers nasional. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menyerukan agar polisi mengusut kasus ini secara transparan dan menyeluruh.

“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Jurnalis harus dilindungi, bukan dibungkam. Kami mendesak Kapolri agar membentuk tim khusus dan mengungkap kebenaran di balik kematian rekan kami,” ujar Ketua AJI Jakarta, Rina Ayuningtyas.

Dukungan Psikologis untuk Keluarga

Pihak keluarga korban yang berasal dari Yogyakarta telah datang ke Jakarta untuk mengurus proses pemakaman. Mereka masih syok atas kejadian ini dan meminta agar tidak ada spekulasi liar terkait kematian Ardi.

“Ardi adalah anak yang baik dan berdedikasi pada pekerjaannya. Kami hanya ingin keadilan ditegakkan,” ujar ibunda korban sambil menangis.

Kesimpulan Sementara

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih terus melakukan pendalaman dan belum menetapkan tersangka. Publik dan komunitas pers berharap agar pelaku segera ditemukan dan dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku.