Inflasi YoY Baubau Capai 2,89 Persen pada Januari 2025

Inflasi YoY  Kota Baubau mengumumkan bahwa inflasi year on year (YoY) di kota tersebut pada Januari 2025 tercatat sebesar 2,89 persen. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa secara tahunan yang mempengaruhi daya beli masyarakat.

Menurut Kepala BPS Baubau, Dr. Ahmad Sulaiman, inflasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kenaikan harga bahan pangan, tarif transportasi, dan biaya lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan pokok. Meskipun inflasi tersebut terbilang moderat, BPS mencatat bahwa ada beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan.

Penyebab Utama Inflasi YoY

Kenaikan harga beras, minyak goreng, cabai, dan sayuran menjadi penyumbang utama inflasi di Baubau. Pasokan beras terbatas dan biaya distribusi meningkat, sementara cuaca memengaruhi hasil panen cabai dan sayuran. Selain itu, tarif transportasi juga naik akibat harga bahan bakar yang lebih tinggi.

Tanggapan Pemerintah Daerah

Pemerintah Kota Baubau akan memantau perkembangan harga dan mengoptimalkan distribusi barang kebutuhan pokok. Langkah-langkah seperti pasar murah dan koordinasi dengan BPS akan dilakukan untuk menekan inflasi.

“Kami akan memastikan pasokan bahan pangan terjaga dan harga barang stabil,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Baubau, Andi Syamsul.

Perbandingan dengan Daerah Lain

Inflasi Baubau yang 2,89 persen sejalan dengan beberapa kota lain di Sulawesi Tenggara, meskipun beberapa kota besar tercatat lebih tinggi. Angka ini masih di bawah inflasi nasional yang sekitar 3,5 persen.

Harapan ke Depan Inflasi YoY

BPS Baubau berharap inflasi dapat terkendali dengan kebijakan pemerintah daerah. BPS juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam pengelolaan pengeluaran rumah tangga agar dampak inflasi tidak terlalu besar.

“Dengan kebijakan yang tepat, inflasi dapat terus terkendali,” kata Dr. Ahmad Sulaiman.

Dengan langkah-langkah pemerintah dan BPS, diharapkan inflasi di Baubau tetap stabil dan tidak membebani masyarakat, terutama terkait kebutuhan pokok.