
Harga Bawang Merah di Kaimana Melonjak Akibat Stok Kosong
Kenaikan Harga Drastis di Pasar Tradisional
Harga bawang merah di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Di sejumlah pasar tradisional, harga bawang merah yang biasanya dijual seharga Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram kini melonjak tajam menjadi Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Kenaikan ini menjadi keluhan utama warga yang bergantung pada bawang merah sebagai bumbu pokok dalam aktivitas memasak harian mereka.
Penyebab Kelangkaan Pasokan Harga Bawang Merah
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kaimana, Marthen Maniani, menjelaskan bahwa lonjakan harga disebabkan oleh terhentinya pasokan dari daerah produsen utama seperti Brebes, Nganjuk, dan Bima. “Distribusi terganggu karena cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menyebabkan kapal logistik tidak dapat berlayar. Beberapa pengiriman tertahan di pelabuhan,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (23/4).
Selain faktor cuaca, terbatasnya jumlah importir lokal juga menjadi kendala. Kaimana belum memiliki gudang penyimpanan besar atau fasilitas rantai dingin yang memadai, sehingga ketergantungan terhadap distribusi langsung dari luar daerah sangat tinggi.
Dampak Terhadap Pedagang dan Konsumen
Para pedagang di Pasar Baru Kaimana mengaku kewalahan mencari suplai dengan harga terjangkau. “Kita terpaksa jual mahal karena ambil dari pengepul dengan harga tinggi. Kalau kita jual murah, rugi,” ujar Aminah, salah satu pedagang sembako.
Sementara itu, warga yang biasanya membeli bawang merah dalam jumlah besar untuk usaha kuliner mengaku mulai mengurangi pembelian dan mencari alternatif bumbu lainnya.
Upaya Pemerintah Mengatasi Masalah
Disperindag bekerja sama dengan pihak Bulog dan distributor lokal untuk mempercepat masuknya pasokan baru dari Sorong dan Manokwari. Selain itu, pemerintah daerah tengah menyusun rencana jangka panjang berupa pembangunan sentra distribusi bahan pokok yang lebih mandiri di Kaimana.
“Masyarakat kami minta tetap tenang. Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga dan memastikan pasokan kembali lancar,” tutup Marthen.