
Pesawat Pelita Air Pengangkut BBM Bersubsidi Tergelincir di Karubaga
Sebuah pesawat milik maskapai Pelita Air yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tergelincir saat mendarat di Bandara Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Insiden ini tidak menyebabkan korban jiwa, namun sempat memicu kepanikan di sekitar bandara.
Kronologi Kejadian Pesawat Pelita
Menurut informasi dari pihak bandara, pesawat yang sedang dalam misi distribusi BBM bersubsidi untuk wilayah pegunungan Papua tersebut tergelincir akibat kondisi landasan pacu yang licin setelah diguyur hujan deras. Pilot mencoba untuk mengendalikan pesawat, namun roda depan tidak dapat mencengkeram landasan dengan baik.
“Saat pesawat hendak mendarat, hujan deras membuat landasan pacu sangat licin. Pesawat akhirnya tergelincir dan berhenti di area rumput di ujung landasan, salah satu petugas bandara.
Kondisi Penumpang dan Awak Pesawat
Pesawat tersebut mengangkut awak kabin dan beberapa kru logistik. Beruntung, tidak ada korban jiwa atau luka serius dalam insiden ini. Para awak pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat.
“Semua kru pesawat dalam kondisi baik. Kami langsung mengevakuasi mereka ke tempat yang aman untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dampak Distribusi BBM Bersubsidi Pesawat Pelita
Insiden ini sempat menghambat distribusi BBM bersubsidi ke wilayah Tolikara dan sekitarnya. BBM yang diangkut pesawat tersebut rencananya akan didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jalur darat.
Pihak Pelita Air bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk memastikan proses evakuasi pesawat dan kelanjutan distribusi BBM dapat segera dilakukan.
“Kami sedang berupaya mengevakuasi pesawat dan memastikan BBM yang diangkut tetap bisa didistribusikan ke masyarakat sesuai rencana,
Investigasi dan Langkah Ke Depan
Otoritas penerbangan telah mengirim tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti tergelincirnya pesawat. Sementara itu, Bandara Karubaga ditutup sementara untuk memastikan keselamatan penerbangan lainnya.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pendaratan, terutama di kondisi cuaca ekstrem. Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama kami,