Kapal Tabrak Karang, Puluhan Penumpang Dievakuasi Selamat

Kapal Tabrak Karang Sebuah kapal penumpang dilaporkan menabrak karang di perairan sekitar Pulau Soop, Sorong, Papua Barat Daya, pada Selasa pagi (28/5/2025). Akibat insiden tersebut, puluhan penumpang sempat panik. Namun, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat oleh tim gabungan.

Kapal Alami Gangguan Navigasi

Menurut informasi awal dari otoritas pelabuhan, kapal mengalami gangguan sistem navigasi saat melintasi perairan dangkal. Cuaca buruk dan jarak pandang yang terbatas turut memperparah situasi.

“Nakhoda sempat kehilangan arah karena kabut tebal. Akibatnya, kapal menabrak gugusan karang yang berada di luar jalur pelayaran utama,” jelas Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sorong, Arifin Mahendra.

Evakuasi Dilakukan Tim Gabungan

Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung bergerak ke lokasi. Mereka terdiri dari Basarnas Sorong, TNI AL, Polairud, dan nelayan setempat. Proses evakuasi berjalan cepat dan terkendali.

“Total ada 48 penumpang di dalam kapal. Semuanya berhasil dievakuasi dengan selamat dalam waktu kurang dari dua jam,” kata Kepala Basarnas Sorong, Mulyanto.

Tidak Ada Korban Jiwa atau Luka Berat

Meski sempat panik, tidak ada penumpang yang mengalami luka serius. Beberapa penumpang hanya mengalami syok ringan dan langsung mendapat perawatan oleh tim medis di darat.

“Alhamdulillah, semua penumpang dalam kondisi baik. Kami akan terus memantau kondisi mereka,” ujar Mulyanto.

Pemeriksaan Terhadap Kapal dan ABK

Kini, kapal dalam kondisi kandas di atas karang dan sedang dalam proses penarikan. Sementara itu, pihak KSOP akan melakukan pemeriksaan terhadap kapal dan anak buah kapal (ABK) untuk mengetahui penyebab pasti insiden.

“Kami akan cek dokumen pelayaran, sistem navigasi, dan kondisi teknis kapal,” ungkap Arifin.

Imbauan untuk Tingkatkan Kewaspadaan

Sebagai tindak lanjut, otoritas pelabuhan mengimbau seluruh operator kapal agar lebih waspada, terutama saat cuaca buruk. Selain itu, penggunaan alat navigasi harus dicek secara berkala untuk menghindari insiden serupa.

“Kami minta seluruh kapal penumpang dan barang lebih disiplin mengikuti jalur pelayaran resmi,” tegas Arifin.