Letusan Gunung Dukono Mencapai 167 Kali

Letusan Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera, Provinsi Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, tercatat sebanyak 167 kali letusan yang terjadi di gunung yang masih aktif ini. Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan bahwa letusan yang terjadi cukup sering, namun belum berpotensi menimbulkan bencana besar.

Aktivitas Vulkanik Meningkat

Menurut laporan PVMBG, letusan yang terjadi pada Gunung Dukono disertai dengan erupsi abu vulkanik yang mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak gunung. Selain itu, material vulkanik berupa pasir dan kerikil juga terlempar keluar dari kawah, mengarah ke kawasan sekitar. Masyarakat yang tinggal di radius 3 km dari puncak gunung diimbau untuk tetap waspada.

Meskipun aktivitas ini terbilang cukup intens, pihak PVMBG menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Dukono masih berada dalam level waspada (level II). Ini berarti, meskipun sering terjadi letusan, potensi untuk terjadinya bencana besar dalam waktu dekat masih dapat diantisipasi.

Waspada terhadap Bahaya Abu Vulkanik

Salah satu dampak yang paling dirasakan akibat aktivitas Gunung Dukono adalah hujan abu vulkanik. Dalam beberapa hari terakhir, debu vulkanik tersebar ke beberapa area, terutama yang berada di kawasan Kabupaten Halmahera. Hujan abu yang cukup tebal ini menyebabkan visibilitas terganggu, serta mencemari udara dan lingkungan.

Pihak berwenang mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sekitar gunung, terutama yang memiliki masalah pernapasan, untuk menggunakan masker atau pelindung wajah ketika keluar rumah. Selain itu, kendaraan juga diminta untuk mengurangi kecepatan karena visibilitas yang rendah akibat abu yang beterbangan.

Rencana Evakuasi dan Mitigasi Bencana

Meskipun letusan Gunung Dukono tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan, otoritas setempat tetap mempersiapkan langkah-langkah antisipasi jika kondisi semakin memburuk. Pemkab Halmahera telah menyiapkan posko-posko darurat di sejumlah desa sekitar gunung, serta menyebarkan informasi terkait kemungkinan evakuasi jika terjadi erupsi yang lebih besar.

Menurut Kepala BPBD Halmahera, pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas gunung dan siap melakukan evakuasi jika diperlukan. “Kami terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk mendapatkan informasi terbaru. Keamanan masyarakat adalah prioritas utama kami,” ujar Kepala BPBD Halmahera.

Peran Masyarakat dalam Kewaspadaan

Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dukono diharapkan untuk mengikuti petunjuk dan imbauan dari pihak berwenang. Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, obat-obatan, dan alat komunikasi. Warga juga diminta untuk menghindari daerah yang terlarang dan selalu memperbarui informasi terkait aktivitas gunung melalui kanal resmi.

Kesimpulan

Letusan yang terjadi pada Gunung Dukono sebanyak 167 kali dalam sehari menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di kawasan tersebut masih tinggi. Meski demikian, dengan pengawasan dan mitigasi yang tepat, potensi ancaman dapat diminimalisir. Keberhasilan pengelolaan bencana ini sangat bergantung pada kewaspadaan masyarakat dan kesiapsiagaan dari pihak berwenang. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terus menjaga komunikasi dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh otoritas terkait.