
Pemprov NTB Fasilitasi Pemulangan Jenazah Julian Marins hingga ke Bali
Pemprov NTB Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memfasilitasi proses evakuasi dan pemulangan jenazah Julian Marins, turis asal Brasil yang meninggal dunia akibat jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani. Jenazah dipulangkan ke Bali untuk menjalani otopsi sebelum diterbangkan ke negara asalnya.
Kecelakaan Saat Mendaki Rinjani
Julian Marins, 29 tahun, dilaporkan jatuh ke jurang di kawasan jalur pendakian Gunung Rinjani pada Minggu, 23 Juni 2025. Ia mendaki bersama beberapa rekannya melalui jalur Sembalun. Namun, saat menuruni salah satu tanjakan terjal, ia diduga kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dasar jurang sedalam sekitar 50 meter.
Evakuasi Dilakukan Tim Gabungan
Begitu menerima laporan dari tim pemandu, Basarnas Mataram bersama relawan pendakian dan TNI/Polri segera melakukan evakuasi. Proses berjalan cukup sulit karena medan yang curam dan cuaca yang berkabut. Setelah lebih dari lima jam pencarian, korban berhasil ditemukan dan dievakuasi ke bawah pada Senin pagi.
Pemprov NTB Tanggung Seluruh Proses Pemulangan
Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata langsung mengambil langkah cepat. Seluruh kebutuhan logistik, pengurusan dokumen jenazah, hingga transportasi laut ke Bali difasilitasi tanpa biaya oleh pemerintah daerah. Pemprov juga berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Brasil di Jakarta untuk penanganan lebih lanjut.
Pernyataan Resmi dari Pemprov NTB
Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi duka bersama, dan Pemprov akan terus meningkatkan aspek keselamatan di kawasan wisata alam, khususnya gunung. “Ini pelajaran penting bagi kami untuk memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem pendakian,” ujarnya.
Jenazah Tiba di Bali untuk Otopsi
Setelah tiba di Bali, jenazah Julian dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk proses otopsi. Prosedur ini dilakukan guna melengkapi dokumen hukum internasional dan kebutuhan administratif untuk pemulangan ke Brasil. Pihak kedutaan terus mendampingi dan mengawal prosesnya secara langsung.
Imbauan kepada Pendaki Asing
Pemerintah juga mengimbau agar para pendaki asing selalu menggunakan jasa pemandu resmi dan mematuhi protokol keselamatan. Ke depan, pengelolaan jalur pendakian Rinjani akan dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.